Laporan Keuangan GOTO Juni 2025, Pangkas Kerugian Hingga 78%

Laporan Keuangan GOTO Juni 2025, Pangkas Kerugian Hingga 78%

logo goto

Mediasaham.com, Jakarta
– Berdasarkan laporang keuangan GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) per Juni 2025. Emiten teknologi terbesar di Indonesia, mencatat perbaikan signifikan pada kinerja keuangannya.

GOTO berhasil memangkas rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp580,01 miliar, turun tajam 78,5% dibandingkan rugi Rp2,70 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Cara Trading Saham Harian: Biar Cuan Setiap Hari Tanpa Ribet

Cara Trading Saham Harian: Biar Cuan Setiap Hari Tanpa Ribet

 

trading saham harian

Mediasaham.com – Trading saham harian atau day trading sangat populer di kalangan anak muda gen Z khususnya para pemula. Tentu kamu juga pernah dengar istilah trading saham harian bukan? Simpelnya, ini cara cari untung dari jual-beli saham dalam waktu singkat bahkan hanya dalam hitungan menit dan jam.

Kalau investasi saham biasanya nunggu bertahun-tahun baru ada hasil, trading harian ini beda banget.
Kamu beli saham dalam hitungan menit dan jual saat itu juga, bisa langsung dapet cuan.

Namun, di balik peluangnya yang besar, risikonya juga lebih tinggi. Karena itu, penting bagi kamu untuk memahami cara kerja, strategi, hingga tips manajemen risiko agar tidak salah langkah. Yuk, kita bahas bareng-bareng biar nggak salah langkah.

Cara Trading Saham Harian: Biar Cuan Setiap Hari

Apa Itu Trading Saham Harian?

Trading saham harian (atau sering disebut day trading) adalah kegiatan jual beli saham di hari yang sama. Misalnya pagi hari kamu beli saham BCA waktu harganya turun, siang harganya naik, langsung kamu jual.

Dari selisih harga itulah kamu dapet keuntungan. Tapi ingat, ini bukan tebak-tebakan. Kamu perlu tahu kapan waktu terbaik buat beli dan kapan harus jual.

Cara Investasi Saham untuk Pemula: Panduan Lengkap, Aman dan Menguntungkan

Cara Investasi Saham untuk Pemula: Panduan Lengkap, Aman dan Menguntungkan

cara investasi saham untuk pemula

Mediasaham.com – Cara Investasi Saham untuk Pemula. Investasi saham sering kali terdengar menakutkan bagi pemula. Bayangkan saja, Anda mendengar cerita tentang orang yang bangkrut dan jatuh miskin karena saham. Sehingga hati kamu langsung ciut dan takut untuk memulai.

Namun di sisi lain, mungkin kamu juga mendengar ada yang berhasil dari investasi saham bahkan menjadi kaya dari saham. Mendengar ini, hati Anda jadi senang dan ingin tahu lebih dalam tentang cara investasi saham yang baik dan benar.

Investasi saham bukanlah main judi, seperti yang dipikirkan orang-orang. Investasi saham adalah salah satu cara cerdas untuk membangun kekayaan jangka Panjang. Yang penting Anda melakukannya dengan pengetahuan yang tepat dan benar.

Cara Investasi Saham untuk Pemula: Panduan Lengkap, Aman dan Menguntungkan


Pengertian Saham

Apa itu saham? Secara sederhana, saham adalah bukti kepemilikan atas sebagian kecil perusahaan. Ketika Anda membeli saham sebuah perusahaan, seperti Astra atau Bank BCA, Anda menjadi pemilik kecil dari bisnis tersebut.

Jika perusahaan terus berkembang dan memperoleh laba tiap tahun, nilai saham Anda juga akan naik, dan Anda bisa untung. Selain itu, perusahaan yang berhasil mendapat laba tiap tahun biasanya membagikan dividen ke pemegang saham.

Mengapa saham cocok untuk pemula? Pertama, saham bisa memberikan return (keuntungan) yang lebih tinggi daripada tabungan bank seperti deposito. Di Indonesia, suku bunga tabungan deposito biasanya hanya 2-4% per tahun, sementara saham historis bisa memberikan 7-10% atau lebih dalam jangka panjang.

Kedua, dengan kemajuan teknologi saat ini, investasi saham sangat mudah dikerjakan melalui aplikasi ponsel. Anda tidak perlu modal besar; mulai dari Rp100 ribu saja sudah bisa.

Tapi, ingat, investasi saham ada risikonya. Harga saham bisa naik turun karena berbagai factor seperti ekonomi, politik, atau berita dari perusahaan itu sendiri. Namun, dengan belajar yang benar, risiko ini bisa dikelola.

Artikel ini akan memandu Anda langkah demi Langkah cara investasi saham mulai dari nol. Kita akan bahas dasar-dasar, strategi, dan tips menghindari kesalahan. Tujuannya? Membuat Anda bisa lebih paham dan percaya diri untuk memulai perjalanan investasi saham Anda.

Di Indonesia, pasar saham diatur oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Ada ribuan saham yang terdaftar, dari perusahaan besar seperti BCA hingga perusahaan kecil. Hingga tahun 2025 ada 956 perusahaan yang sahamnya bisa Kamu pilih untuk diinvestasikan.

belajar saham pemula

Pahami Dasar-Dasar Saham Sebelum Mulai Investasi

Sebelum membeli saham pertama Anda, penting memahami fondasi. Bayangkan saham seperti potongan kue dari sebuah perusahaan. Semakin besar perusahaan, semakin banyak potongannya.

Jenis-Jenis Saham?

Ada dua jenis utama saham: saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa memiliki hak suara pada rapat pemegang saham, serta berhak mendapatkan dividen saat perusaan bagi laba.

Saham Preferen (preferred stock) adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dengan hak yang lebih tinggi atas aset dan laba perusahaan dibanding pemegang saham biasa. Saham preferen lebih stabil, prioritas dividen, tapi jarang di Indonesia baik untuk pemula.

Saham juga ada yang dibagi berdasarkan jumlah nilai perusahaan itu sendiri di BEI.

Saham Lapis 1

Saham lapis satu pada umumnya adalah saham-saham Blue Chip. Saham Blue Chip adalah perusahaan-perusahaan besar yang nilai kapitalisasinya di atas Rp 10 triliun. Perusahaan ini tergolong stabil, dan terpercaya. Harga sahamnya juga tergolong stabil dan rutin bagi dividen. Contoh: Saham Bank BRI, BCA, INDF dll.

Saham Lapis 2

Saham lapis 2 adalah perusahaan menengah dengan nilai kapitalisasi berkisar dari Rp 500 miliar -  Rp 10 triliun. Harga saham lapis 2 cenderung naik dan turun.

Kinerja perusahaan saham lapis dua juga beragam, ada yang mencetak laba dan ada juga yang rugi.

Saham Lapis 3

Saham lapis 3 adalah perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar dibawah Rp 500 miliar. Harga saham lapis tiga biasanya lebih murah. Saham ini juga mudah dimainkan oleh bandar untuk membuat harga sahamnya naik dan turun. Sehingga berisiko tinggi dan tidak disarankan untuk pemula.

Bagaimana Pasar Saham Bekerja?

Pasar saham adalah tempat jual beli saham, seperti BEI di Jakarta. Harga saham ditentukan oleh supply and demand. Jika banyak orang ingin beli (demand tinggi), harga naik. Sebaliknya, jika banyak yang jual, harga turun.

Indeks saham seperti IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mengukur performa keseluruhan pasar saham di BEI. Jika IHSG naik, artinya pasar sedang bagus. Bagi pemula bisa memantau nilai IHSG di Yahoo Finance atau Media TV.

Pelajari Istilah Penting Dalam Saham

Di pasar saham ada begitu banyak istilah-istilah yang digunakan. Bagi pemula wajib untuk membiasakan diri dengan istilah-istilah dalam investasi saham. Mulailah mempelajari istilah yang sering Kamu dengar. Berikut beberapa contoh istilah dalam dunia saham.

  • Dividen: Keuntungan tahunan dari perusahaan yang dibagikan ke investor.
  • Capital Gain: Untung dari selisih harga beli dan jual.
  • Capital Loss: Rugi dari selisih harga beli dan jual
  • Cuan: Seseorang yang dapat untung dari jual saham
  • IPO (Initial Public Offering): Saat perusahaan pertama kali jual saham ke publik.
  • Broker: Perusahaan yang membantu kita untuk bertransaksi jual beli saham lewat aplikasi yang disediakan oleh broker itu sendiri. Contoh Mandiri Sekuritas atau BCA Sekuritas.

Pelajari lebih banyak lagi istilah-istilah saham agar tidak bingung saat membaca berita saham. Kamu bisa cek di sini, Kamus Istilah Saham A-Z.

investasi saham
Cara Memulai Investasi Saham

1. Tentukan Tujuan Investasi Saham Anda

Investasi saham bukan soal cepat kaya, tapi membangun masa depan keuangan yang lebih baik. Langkah pertama adalah tentukan tujuan. Tanya diri sendiri: "Saya investasi saham untuk apa tujuannya?" 

Misalnya:

  • Jangka Pendek (1-3 tahun): Beli rumah atau liburan.
  • Jangka Menengah (3-5 tahun): Pendidikan anak.
  • Jangka Panjang (5+ tahun): Pensiun. Fokus saham blue chip untuk pertumbuhan berkelanjutan.

Gunakan rumus sederhana: Hitung berapa yang dibutuhkan. Jika target Rp500 juta dalam 5 tahun ke depan dengan return 8% per tahun, maka berapa yang harus kamu investasikan setiap bulannya.

2. Evaluasi Kondisi Keuangan

Evaluasi kondisi keuangan kamu. Pastikan punya dana darurat (3-6 bulan gaji) di tabungan, lunasi utang berbunga tinggi, baru investasi. Aturan emas: Hanya investasikan uang yang siap hilang, karena saham berisiko.

Investasikan uang dingin di saham. Artinya uang tersebut menganggur dan tidak kamu gunakan dalam jangka waktu beberapa bulan ke depan. Jangan sekali-kali memakai uang kebutuhan sehari-hari.

Buat rencana: Alokasikan 10-20% pendapatan bulanan untuk investasi. Misal gaji Rp10 juta, sisihkan Rp1-2 juta. Konsistensi lebih penting daripada jumlah besar.

Dengan tujuan jelas, Anda akan lebih disiplin. Apabila tujuan kamu investasi jangka panjang, kamu bisa mencontoh Warren Buffett, investor legendaris. Mulai dari kecil dan fokus jangka panjang.

3. Tingkatkan Pengetahuanmu tentang Saham

Pengetahuan adalah senjata utama investor pemula. Jangan asal ikut tips teman, apalagi telan mentah-mentah. Belajar sendiri dari berbagai sumber jauh lebih baik dan menguntungkan.

Jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan memperdalam pengetahuan tentang investasi saham.

Sumber Belajar Gratis

  • Dari website: Seperti BEI punya program "Sahamku" untuk pemula, lengkap dengan webinar gratis.
  • YouTube; kamu bisa belajar dari youtube dan pilih chenel yang sesuai dengan kamu. Namun jangan terjebak dengan chenel yang menjual mimpi.
  • Belajar dari buku-buku saham
  • Kamu juga bisa membaca dari portal Mediasaham ini. Kamu bisa memilih topik Belajar Saham

Sisihkan waktu untuk belajar saham. Misalnya 1-2 jam seminggu untuk belajar.

4. Analisis Saham yang Ingin Dibeli

Sebelum membeli saham, penting untuk mempelajarinya terlebih dahulu. Analisa saham yang ingin kamu beli. Mulailah dengan hal dasar seperti melihat laporan keuangan.

Belajar baca laporan keuangan: Kamu bisa memulai dengan melihat nilai sebuah saham, apakah mahal atau murah. 

Saham bisa dinilai dari rasio PER dan PVB.

PER (Price to Earnings) adalah perbandingan harga saham dengan laba per saham. PER yang bernilai 1-10 dianggab harga sahamnya lebih murah dibanding PER di atas 10.

PVB (price to book velue) adalah perbandinga harga saham dengan nilai buku. Semakin kecil nilai PVB sebuah perusahaan berarti harga sahamnya semakin murah dan sebaliknya.

5. Buka Akun di Broker Saham

Broker saham adalah perantara yang menghubungkan kita untuk bertransaksi di pasar saham Indonesia atau di Bursa Efek Indonesia. Tanpa broker saham kita tidak bisa membeli saham secara langsung.

Broker saham sering juga disebut dengan sekuritas. Pilih lah broker saham terpercaya dan sudah terdaftar resmi di OJK dan BEI. 

Kriteria singkat Memilih Broker Saham Terpercaya

  • Biaya Broker: Pilih broker saham yang memberikan potongan komisi yang rendah. Namun pada umumnya komisi broker saham berkisar 0,15-0,25%.
  • Aplikasi Saham Mudah: Pilih sekuritas yang aplikasi trading sahamnya gampang digunakna.
  • Layanan customer service 24/7
  • Deposit Kecil: Pilih broker saham yang deposit awal kecil. Beberapa sekuritas hanya mulai dari 100 ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah. Pilih yang sesuai dengan keuangan kamu. Kalau hanya untuk belajar, pilih yang keci

Cara Membuka Akun Saham

  1. Download aplikasi saham dari sekuritas yang suda kamu pilih.
  2. Daftar dengan KTP, NPWP (opsional untuk pajak), dan email.
  3. Verifikasi via video call atau e-KTP.
  4. Transfer dana awal via bank.
  5. Akun aktif dalam 1-3 hari.

Pada saat pendaftaran, agen dari sekuritas akan membantu semua proses dari awal sampai akhir. Untuk itu pilih sekuritas yang pelayanannya bagus dan ramah. Hindari memilih broker saham yang tidak terpercaya.

6. Setor Dana Awal ke RDN (Rekening Dana Investor)

Setor dana awal kamu ke RDN. Tentukan berapa modal awal yang ingin kamu setor untuk membeli saham. Setelah itu kamu bisa mulai membeli saham.

Contoh kamu ingin membeli saham BBCA 1 lot dengan harga per lembar Rp 5000,. Minimal pembelia saham yaitu 1 lot atau 100 lembar saham.

Jadi apabila kamu ingin beli 1 lot saham BBCA, maka kamu butuh 500 ribu rupiah. Di pasar saham, harga saham sangat beragam mulai dari harga 100 rupiah sampai ratusan ribu rupiah. Bahkan yang di bawah 100 rupiah juga banyak, namun kamu perlu untuk menganalisanya dulu. Sebab harga saham di bawah 100 seringkali perusahannya rugi.

7. Pantau Saham dan Kelola Risiko

Saham tentu memiliki resiko. Saham bisa naik hitungan jam, hari, minggu. Saham juga bisa turun hitungan jam, hari dan minggu. 

Naik turunnya saham adalah hal yang wajar. Namun ada yang tidak wajar yaitu kadang saham bisa naik dan turun sampai 20%. Untuk itu perlu memahami resiko yang ada.

Penyebab saham bisa turun banyak biasanya karena datangnya info yang bersifat negatif dengan saham itu. Perusahaan tersebut rugi dan lain sebagainya. Bisa juga disebabkan oleh kondisi ekonomi nasioanl dan dunia. Seperti contoh saat pandemi covid.

Hindari Kesalahan Umum Para Pemula

Berikut beberapa kesalahan umum yang dilakukan para pemula dalam berinvestasi saham:
1. Tidak punya tujuan investasi
2. Beli karena ikut-ikutan atau FOMO
3. Panik saat harga naik dan turun
4. Asal beli, tidak melakukan analisis
5. Memakai uang sehari-hari atau uang keperluan dapur, sekolah, kuliah dll
6. Mekakai uang pinjaman atau mengutang
7. Tidak sabaran dan ingin cepat kaya


Kesimpulan

Investasi saham adalah langkah cerdas untuk membangun kekayaan jangka panjang, bukan jalan pintas untuk cepat kaya. Bagi pemula, memahami cara investasi saham untuk pemula sangat penting agar tidak salah langkah. Dengan pengetahuan yang benar, disiplin, dan strategi yang tepat, siapa pun bisa mulai investasi saham dengan modal kecil.

Sebelum memulai, penting untuk menetapkan tujuan investasi, memahami risiko, serta mempelajari dasar-dasar analisis saham agar tidak salah dalam memilih saham. Mulailah dari modal kecil  untuk belajar dan gunakan uang dingin (nganggur).

Kunci sukses dalam investasi saham jangka panjang adalah belajar terus, disiplin, dan sabar menghadapi fluktuasi pasar. Dengan konsistensi dan pengetahuan yang cukup, investasi saham bisa menjadi jalan menuju kebebasan finansial dan masa depan yang lebih aman.

Kode Bank BCA Digital Saat Ini dan Cara Transfer ke BCA Digital

Kode Bank BCA Digital Saat Ini dan Cara Transfer ke BCA Digital

blu

Mediasaham.com – Kode Bank BCA Digital saat ini adalah 501. Kode transfer Bank BCA Digital wajib dimasukkan saat mengirim uang ke rekening BCA Digital. Misalnya saat transfer uang dari Bank BCA ke BCA Digital.

🔹 Asal-Usul dan Profil BCA Digital

Bank BCA Digital dulunya bernama PT Bank Royal Indonesia. Kemudian pada tahun 2019, Bank Royal diambil alih oleh Bank BCA lalu mengubahnya menjadi PT Bank Digital BCA atau lebih dikenal BCA Digital. Pemilik Bank BCA Digital saat ini yaitu Bank BCA Tbk sebanyak 100% dan sekaligus sebagai pengendali Bank BCA Digital.

Hingga tahun 2025 Bank BCA Digital memiliki total aset mencapai Rp 17,80 triliun. Total ekuitas Bank BCA Digital per 30 Juni 2025 sebesar Rp 4,16 triliun. Blu juga berhasil mendapatkan untung atau laba bersih mencapai Rp 84,62 miliar.

Baca Juga: Kamus Istilah Saham dari A - Z: Cocok untuk Investor Saham

🔹 Pengenalan Blu by BCA Digital

Bank BCA Digital mulai gencar diperkenalkan ke masyarakat dengan nama Blu. Blu diperkenalkan lewat berbagai promo dan iklan. Sekaligus dipromosikan ke seluruh jaringan Group BCA.

COIN Catat Laba Rp43,72 Miliar di 2024, Melonjak dari Tahun Sebelumnya

COIN Catat Laba Rp43,72 Miliar di 2024, Melonjak dari Tahun Sebelumnya

saham coin

Mediasaham.com, Jakarta – Emiten baru di sektor teknologi finansial dan blockchain, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (IDX: COIN), menutup tahun buku 2024 dengan kinerja positif.

Perusahaan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp43,72 miliar, berbalik dari rugi Rp495,90 juta pada 2023. Kinerja ini menandai lonjakan laba lebih dari 8.900% dan menjadi titik balik penting bagi COIN setelah dua tahun mencatatkan kerugian.

Laporan Keuangan COCO Semester I 2025:  Aset Turun dan Kerugian Membengkak

Laporan Keuangan COCO Semester I 2025: Aset Turun dan Kerugian Membengkak

 


Mediasaham.com, Jakarta – Emiten produsen cokelat, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (IDX: COCO), mencatat kinerja keuangan yang menurun signifikan pada paruh pertama tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2025, perusahaan membukukan rugi bersih Rp82,53 miliar, melonjak 153,9% dibandingkan rugi bersih Rp32,47 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Pendapatan bersih COCO tercatat sebesar Rp73,15 miliar, turun 8,9% dibandingkan Rp80,34 miliar pada Juni 2024. Namun Laba bruto perusahaan meroket menjadi Rp3,61 miliarnaik 359,3% dibanding laba bruto tahun lalu yang hanya Rp785 juta.

Baca JugaKamus Istilah Saham A–Z: Cocok untuk Investor Pemula

Kenaikan laba bruto ini menandakan efisiensi di sektor produksi, meskipun secara keseluruhan beban operasional masih menekan kinerja.

Berita Terbaru